Empati - suatu kemampuan yang langka, yang terdiri dari pemahaman halus yang luar biasa dari perasaan dan emosi orang lain, sebagai aturan, lawan bicaranya. Juga, konsep ini mencakup banyak aspek tambahan: ini adalah kesempatan untuk menempatkan diri di tempat orang lain, dan kecenderungan untuk berempati, dan kemampuan untuk merasakan suasana hati orang lain.
Mungkin, sebagian besar, ini adalah sifat pribadi dari karakter manusia, daripada karakteristik psikologis.
Karya dan risalah psikologis yang berkaitan dengan topik ini telah ditulis selama lebih dari satu dekade. Hampir semua psikolog dan psikoterapis terkemuka, termasuk Sigmund Freud, yang dikenal semua orang, ikut serta dalam pengembangan masalah ini. Dia berpendapat bahwa kepemilikan empati tidak hanya mencakup pemahaman subyektif dari dunia lain, tetapi juga kemampuan untuk merasakan semua emosi (baik positif maupun negatif) dari sudut pandang orang lain.
Kemampuan empati jarang bawaan. Paling sering, individu memperolehnya, bersama dengan pengalaman yang terus meningkat. Paling sering empati menyebabkan beberapa varian respons sekaligus. Seseorang dengan karunia ini dapat secara simultan bersimpati, berempati dan memiliki simpati yang luar biasa bagi seorang individu yang dengannya dia sekarang memiliki hubungan emosional.
Tingkat empati - Konsep yang relatif relatif. Namun, Internet penuh dengan tes yang menawarkan untuk mengetahui apakah karakteristik ini tersedia secara online. Paling sering, pembuat situs mengusulkan untuk menentukan pada tingkat kecerdasan emosional Anda dan membagi empat menjadi 5 kelompok:
- kelompok pertama tidak mengakui dirinya sebagai empati. Mereka merasakan emosi dan pengalaman, tetapi mengidentifikasi diri mereka dengan mereka, dan bukan orang lain;
- kelompok kedua menyadari apa yang mereka mampu, tetapi tidak sepenuhnya memahami kemampuan mereka dan sifat keterampilan ini;
- kelompok ketiga cukup jelas menggunakan kemampuan mereka, mendengarkan siapa pun yang dunia batinnya menarik.
- kelompok keempat akan mampu menguasai semua emosi yang mungkin dan secara bertahap belajar mengendalikan "korban" mereka dengan cara ini;
- dan kelompok kelima menguasai kemampuan empatik sepenuhnya, belajar tidak hanya untuk berbagi perasaan mereka dengan emosi orang lain, tetapi juga untuk mendapatkan kontrol atas kepribadian lain.
Saat ini, empati dibagi menjadi beberapa jenis:
- Emosional (didasarkan pada imitasi reaksi motorik orang lain).
- Kognitif (berdasarkan proses intelektual).
- Predikatif (dimanifestasikan sebagai kemampuan untuk memprediksi reaksi orang lain).
Sampai tingkat tertentu empati tunduk pada kita masing-masing, jika tidak lebih: diperlukan. Ini diperlukan oleh orang-orang yang profesinya berhubungan langsung dengan komunikasi: psikolog, manajer, manajer, dan banyak lainnya.
Perkembangan empati.
Tidak sedikit orang yang siap memberi banyak, hanya untuk mengembangkan kemampuan empatik. Para ahli mengatakan bahwa ini sangat mungkin dan merekomendasikan sejumlah latihan permainan:
- Mendengarkan aktif. Pelajari (atau ajarkan) untuk mendengarkan teman bicara dan ajukan pertanyaan yang akan membantunya mengungkapkan topik yang diajukan secara lebih lengkap. Selain itu, keterampilan yang berguna adalah kemampuan untuk membagikan kesan Anda tentang apa yang didengar (misalnya: "Sangat menyakitkan bagi saya untuk mendengar cerita Anda").
- Latihan "Perlindungan". Untuk melakukannya, Anda harus duduk di kursi, rileks sebanyak mungkin (tutup mata dan lakukan postur yang nyaman) dan bayangkan tempat perlindungan ideal Anda. Bentuknya mungkin berbeda secara dramatis. Bagi sebagian orang, ini adalah rumah tempat ia dilahirkan dan dibesarkan, dan bagi seseorang itu adalah gubuk di hutan di mana tidak ada yang akan menemukannya. Fantasi semacam itu sebagian besar akan menghilangkan ketegangan emosional dan memungkinkan mereka untuk "membuang" beban tambahan.
- Pujian pelafalan. Kemampuan untuk memuji orang lain adalah komponen penting dari semua pelatihan. Adalah perlu untuk memulai dengan setidaknya beberapa pujian yang menyanjung sehari, karena segera itu akan menjadi kebiasaan, dan Anda akan mulai menemukan alasan nyata untuk bangga pada lingkungan Anda.
- Analisis perilaku mereka. Seseorang menganggapnya sebagai refleksi yang tidak berarti, dan seseorang melakukan analisis produktif atas tindakan yang dilakukan. Untuk melakukan ini, Anda dapat membuat buku harian, atau hanya setiap hari mengalokasikan beberapa menit untuk percakapan jujur dengan diri sendiri.
Harus diingat bahwa semakin tua seseorang, semakin sulit baginya untuk berkembang empati, karena pengalaman tidak selalu memungkinkan untuk secara objektif mengevaluasi orang lain.
Juga, ingatlah bahwa kemampuan empati yang diperoleh dapat dengan mudah dihancurkan hanya dengan rasa takut. Diketahui bahwa empati cobalah untuk menghindari situasi konflik, melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari pertengkaran dan perselisihan. Namun, jika ini gagal, orang-orang sensitif mulai menderita serangan panik dan mencari cara untuk memperbaiki pemikiran mereka, yang secara fundamental menghancurkan semua kemampuan mereka.